Jumat, 02 Januari 2015

Tahun Baru, Semangat Baru~

Libur hampir kelar, libur hampir kelar, hore hore hore~ #eh
Hei hei hei, sorry kemaren kemaren gak posting apa-apa, kasur mengalihkan duniaku soalnya, hehe..
And this is my first "postingan" in 2015!! Yeyeye lalalala

Ada cerita apa nih di malam pergantian tahun? Yang muslim pasti pada malas-malasan di rumah ya? Waahh.. good good, dari pada nambah dosa ya, mending cari aman.
Jadi gini, aku mau cerita kalo di malam itu aku "kesambet". Bukan kerasukan makhluk halus yang kafir, tapi kerasukan makhluk halus yang rajin (emang ada?). Malam itu, bunyi kembang api dimana-mana, tapi gak terlalu nyaring seperti malam tahun kemarin, yang ini gak bikin mama ku ngomel-ngomel.
Karena minimalnya bunyi kembang api dan kesunyian di rumah, aku bermuhasabah lah di kamar seorang diri. Hasil muhasabah, aku bukannya jadi nangis-nangis, tapi malah bersih-bersih kamar. Mulai dari lemari pakaian, rak buku, meja belajar, aku berisihin dan rapiin sampai mengkilap. Sekalian sapu bersih kenangan di tahun 2014, kenangan baik di simpen, kenangan jelek di bakar. Di saat kembang api terkeras pada malam itu bunyi, aku nengok jam, eh udah jam 12 lewat 3 menit. Dan kamarku udah kinclong. Baju-baju udah pada rapi, buku-buku udah gak berdebu lagi, meja belajar udah gak serame seperti biasa, mata pun senang ngeliatnya. Andai aku setiap hari rajin seperti ini.

Tubuhku hempaskan ke kasur kapuk yang berbunyi "krek" karena terkejut dengan serangan tiba-tibaku. Mataku pejamkan sambil berpikir apa yang akan terjadi di tahun ini? Bisakah aku melewati semua masalah sendiri? Aku harus bisa mengatasinya, aku sudah dewasa! Dewasa? Aku belum yakin dengan kalimat yang terlintas dipikiran ku itu. Di tahun ini memang umurku tidak belasan lagi, tapi kata dewasa sangat memberatkanku. Ntah apa yang membuat berat. Aku benci tumbuh dewasa.

Apakah Peterpan itu nyata? Apakah Neverland itu ada? Ah, aku mengkhayal.

Setelah puas mengkhayal, aku bangun dari tempat tidur dan mengambil secarik kertas dan pena. Aku mulai menulis dengan mantap. Ku buat judul tulisan kali ini lebih menarik dari tahun kemarin, yaitu RESOLUSI 2015. Biasanya aku hanya membuat dengan judul TARGET or SCHEDULE. Kata resolusi sangat serius bagiku, jadi aku harus benar-benar serius membuat resolusi ini. 30 menit aku membuat secarik kertas seperti kertas usang penuh coretan. Walau begitu, sangat berguna bagi hidupku selama 12 bulan mendatang. Karena keletihan, aku pun memutuskan untuk tidur, karena esok aku akan memulai hari baru dengan resolusi baru.


Pagi itu dunia tampak sepi, tak ada kesibukan ku lihat di jalanan. Sore hari aku putuskan pergi ke tempat foto copy-an untuk menjilid slide-slide yang diberikan dosen. Dengan semangat 45 aku gas motor. Jalanan benar-benar sepi. Aku tak mempedulikan itu, aku senang jalanan begini, tenang. Setibanya di tempat foto copy langganan ku, aku bengong. "Kok abang foto copy gak buka ya? Oh mungkin pulang kampung". Aku melaju lagi ke tempat foto copy yang lain, tapi tutup juga. Dan begitu seterusnya, aku sudah keliling siteba dan lapai, tapi hasilnya sama. "Apa semua orang masih lelah karena malam tahun baru tadi? Tapi apa semua abang-abang foto copy pulkam? Apa mereka bersaudara? (Apa-apaan iniiihhhh?)

Karena tak membuahkan hasil, aku pun balik ke rumah. Niat beli majalah pun tertunda karena "ibuknya" gak buka.. Ah, padahal mau nyontek resolusi resolusi orang orang terkenal, haha
Setiba di rumah, aku tanyain deh ke adek ku, kenapa semua toko tutup? Kenapa semua orang sama sama kecapek an karena acara tahun baruan? Adek ku pun ngakak. Di tariknya lah aku ke kamarnya dan di sodorkan kalender 2015. "Liat tanggal sekarang uni", jawabnya lantang. Aku menganga sejadi jadinya, tanggal 1 Januari 2015 is merah? Oh my to the god! Malu gue. Setelah melihat dia tertawa terpingkal-pingkal aku pun balik ke kamar. Aku memandangi kalender yang dikamar, tapi itu bukan kalender 2015, itu kalender tahun kemarin. Aku tersadar, aku benar-benar belum siap dengan kehadiran tahun ini, kalendernya aja belum punya..

Jangan terlalu rajin, karena yang berlebih-lebihan tidak baik.
- Ivanny Leoni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar