Jumat, 08 Mei 2015

Kebiasaan Jelang Dinas


Huh!!
Maaf, aku bukannya mengeluh, tapi hanya mencoba rileks dengan menarik nafas dalam. Aku sedang mencoba menenangkan diri. Tak semua manusia luput dari cobaan kan? Tapi aku tidak memandang ini sebagai cobaan, hanya sedikit tanjakan dalam perjalanan hidup. Hei, ini kan yang aku mau? Dan inilah resiko nya, eh bukan resiko sih, tapi ya untuk bisa mendapatkan apa yang di mau memang harus berani mengambil semua resikonya kan?

Semua akan dimulai pada tanggal 11 Mei 2015. Aku seperti akan memasuki dunia baru. Aku jadi tiba-tiba khawatir jika membayangkan keadaan ku selama 2 bulan ke depan. Aku benar-benar benci dengan sifat khawatir yang timbul tiba-tiba. Khawatir akan ada tanjakan yang lebih tinggi yang aku sendiri pun belum pernah mengalaminya. Aku sudah berusaha untuk tidak terlalu mengkhawatirkan diri sendiri, but I am only human. Yang aku pikirkan "apa aku sanggup?".

Sudah lah!!
Lalui saja hidup ini dengan ikhlas dan tetap berada di jalan-Nya, niscaya aku akan berada di bawah lindungan-Nya. Bismillahirrahmanirrahim.

Hei hei hei, tau gak? Tau gak? Sebelum dinas atau turun paraktek ke rumah sakit, mahasiswa prakteknya harus diberi LOI oleh pihak rumah sakit. LOI itu kepanjangannya Layanan Orientasi dan Informasi. Jadi disana kita diberi penjelasan mengenai sejarah rumah sakit, direktur dan beserta jajarannya, peraturan rumah sakit, pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang benar; cara komunikasi dengan pasien; perilaku perawat yang tepat, dll.

Padahal ya pas LOI, narasumber selalu beri semangat, motivasi, dan support. Tapi tetep aja yang rasa khawatir itu gak ilang. Mungkin ini lumrah. Sifat cemas akan sesuatu hal asal tidak berlebihan itu normal kali ya.

Aku selalu begini menjelang dinas, padahal ini kali kedua dinas, harusnya aku lebih bahagia lagi. Because this is my passion. Pas dinas itu, banyak banget suka dukanya yang kadang bikin nagih. Senengnya itu kalo tindakan invasif berhasil kita lakuin dengan benar. Sedihnya, kalo cuma sering ditugasin ukur tanda-tanda vital. Moga di tingkat 2 ini jagonya gak cuma ngukurin tanda-tanda vital ya, hehe.

Ada dua rumah sakit yang akan dijadikan ladang praktek. Yaitu rumah sakit Dr. M. Djamil Padang dan Reksodiwiryo Padang (RS Tentara). Good Luck!!

 
 LOI di RST

 LOI di M.Djamil

Minggu, 03 Mei 2015

Pemeriksaan Kulit

Pemeriksaan kulit cukup penting, karena tidak jarang keadaan kulit seseorang merupakan pencerminan kesehatan secara keseluruhan dan memberikan petunjuk atas kelainan suatu sistem tubuh / organ tubuh tertentu. Untuk kulit, pemeriksaannya hanya inspeksi dan palpasi!!!

Inspeksi
Hygiene kulit : Penilaian atas kebersihan yang merupakan petunuk umum atas kesehatan seseorang.
Kelainan-kelainan yang bisa nampak pada inspeksi :
Macula
Merupakan suatu bercak yang nampak berwarna kemerahan, permukaan kulit datar (tidak menonjol) dan ukurannya kurang dari 1 cm. Misalnya: pada morbili/campak.
Erythema
Merupakan suatu bercak kemerahan yang ukurannya lebih besar. Misalnya: erisipelas.
Papulla
Merupakan suatu lesi kulit yang menonjol lebih tinggi daripada sekitarnya. Misalnya: kaligata, gigitan nyamuk.
Vesikula
Suatu tonjolan kecil (kurang dari 1 cm) berisi cairan yang jernih. Misalnya: cacar air, herpes, simpleks. Jika tonjolannya besar-besar (lebih dari 1 cm), disebut Bulla. Misalnya: pada luka bakar, Scarlet Fever.
Pustula
Suatu tonjolan kecil berisi cairan nanah. Misalnya: impetigo, jerawat, infeksi kuman Stafilokakus (bisul-bisul).
Ulcus
Suatu lesi kulit terbuka yang diakibatkan pecahnya Vesikula atau pustula.
Crusta
Cairan tubuh yang mengering, bisa dari serum, nanah, darah dan sebagainya.
Excoriasi
Pengelupasan epidermis pada luka lecet/abrasi.
Fissura
Retak atau pecahnya jaringan kulit sehingga terbentuk celah retakan. Hal ini diakibatkan penurunan elastisitas jaringan kulit.
Cicatrix
Pembentukan jaringan ikat pada kulit sesudah penyembuhan luka. Hal ini bisa karena bakat (mempunyai kecendrungan untuk itu), ada pula yang spesifik :
- Cicatrix bekas irisan pada seorang morfinis
- Bekas suntikan BCG
Ptechiae
Adalah bercak perdarahan yang terbatas, dan terletak diepidermis kulit, berukuran kurang dari 1 cm.
Hematoma
Perdarahan di bawah kulit yang umumnya berukuran lebih besar dan berwarna merah, biru ungu sampai biru.

Palpasi
  1. Pada palpasi, pertama-tama dirasakan kehangatan kulit, (dingin-hangat-demam).
  2. Kemudian kelembabannya, pasien dehidrasi terasa kering dna pasien Hipertyroidisme berkeringat terlalu banyak.
  3. Texture kulit dirasakan halus, lunak, lentur, padakulit normal. Teraba kasar pada deffisiensi vitamin A, Hipotyroid, terlalu sering mandi, banyak ketombe atau Diaper-rash (diselangkangan bayi) akibat popok pada bayi.
  4. Turgor, dinilai pada kulit perut dengan cubitan ringan. Bila lambat kembali ke keadaan semula, menunjukkan turgor turun pada pasien dehidrasi.
  5. Krepitasi. Teraba ada gelembung-gelembung udara dibawah kulit akibat fraktur tulang-tulang iga atau tauma leher yang menusuk kulit sehingga udara paru-paru bisa berada dibawah kulit dada.
  6. Edema adalah terkumpulnya cairan tubuh di jaringan tubuh lebih daripada jumlah semestinya. 
 
Sumber :
Agustinus, Andy Santosa. 1995. Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Akademi Perawatan St. Carolus