Rabu, 17 Desember 2014

Diet

Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit

Perawat tidak dituntut untuk membuat makanan diet pasien. Tapi, yang dimakan oleh pasien harus diketahui perawat. Jadi perawat harus mengetahui jenis-jenis diet dan hubungannya dengan penyakit yang diderita pasien, tidak perlu membuatkan makanannya.

Diet adalah pengaturan pola makan, baik ukuran, porsi, dan kandungan gizinya. Tiap orang pasti berfikir diet sama dengan meminimalkan makan. Padahal tidak, walaupun kita diet, kita harus tetap makan 3 kali sehari, tapi porsi, ukuran, dan kandungan gizinya diatur. Jangan asal-asal diet, harus konsultasi dulu ke ahlinya, nanti akan diberi pengaturan pola makan tiap harinya sesuai kebutuhan tubuh. Cara yang begitu lebih aman dari pada diet sesuka hati tanpa pengarahan dari ahli gizi.

Contoh bahwa perawat harus mengetahui jenis-jenis diet, adalah kita contohkan saja natrium, natrium adalah garam yang termasuk mineral. Pasien jantung tidak boleh mengkonsumsi garam. Why? Penggunaan garam berlebih dapat meningkatkan jumlah sodium dan menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan volume darah dan menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah.
Sedangkan, pasien dengan penyakit hepatitis boleh mengkonsumsi natrium. Kadar natrium pada penyakit hepatitis adalah 200-400 mg Na. Dan juga, penderita hepatitis tidak boleh terlalu banyak makanan mengandung lemak karena akan memperburuk keadaan hati, maka konsumsi rendah lemak adalah keharusan bagi penderita hepatitis.
Jadi, harus jaga daya tahan tubuh, agar tidak mudah terserang penyakit, caranya cukup konsumsi vitamin C. Jika hanya terserang pilek, flu, dan sejenisnya jangan langsung minum obat, apalagi obat warung tanpa kita teliti dalam memperhatikan indikasi, kontraindikasi, jenis obat, tanggal expired, dll. Tapi jika virus penyakit tersebut membahayakan, barulah harus minum obat yang diresepkan dokter.

Tujuan diet : memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.

Jenis-jenis diet:
1. Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
Adalah untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh atau menambah BB hingga mencapai normal.
Syarat diet : tinggi kalori, tinggi protein, cukup vitamin dan mineral, dan mudah dicerna.
Indikasi : gizi kurang, kanker, anemia, dan HIV/AIDS.

Ada 2 jenis diet TKTP sesuai dengan derajat sakit pasien :
a. Diet TKTP I 
Kalori : 2600 kal/kg BB, Protein : 100 g (2 g/kgBB)
Menu makanannya :
Pagi : susu
Siang : telur dadar
Malam : ungkep 

b. Diet TKTP II
Kalori : 3000 kal / kg BB, Protein : 125 g (2½ g / kg BB)
Menu makanannya :
Pagi : susu
Siang : telur dadar, ikan panggang
Sore : susu
Malam : ungkep, telur rebus
ex: untuk kanker stadium 4
TKTP I lebih rendah jumlah zat pada makanannya dari pada TKTP II.

2. Diet rendah kalori
Indikasi pada pasien obesitas. Jadi, penurunan berat badan itu bertahap, secara ideal turun 2-3 kg/ bulan. Kalau untuk pasien ginjal, gunakan diet rendah purin.

3. Diet rendah garam
Adalah diet cukup nutrisi, sesuai dengan keadaan penyakit.
Syarat diet :
- cukup kalori, protein, vitamin dan mineral
- bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit
- jumlah natrium yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat ringannya retensi garam/air
Indikasi : penderita hipertensi

Terkadang, pasien mada (bandel), tidak mengerti dengan penyakitnya. Makanya perawat harus memberikan pengetahuan atau penjelasan kepada pasien tentang penyakit yang dialaminya. Contohnya saja, pasien post operasi yang tidak di anastesi umum, dengan semangatnya mempuasakan diri, padahal harusnya dia tidak usah puasa. Berbeda dengan pasien yang di anastesi umum, pasien harus puasa sampai organ-organ vitalnya seperti organ pencernaan bekerja. Tandanya seperti pasien kentut, maka itu baru diperbolehkan untuk minum. Fungsinya yaitu untuk membantu penurunan tekanan darah.

Diet yang tidak tepat, justru jadi penyakit
-Mitayani, SST. M. Biomed
Terlalu banyak natrium di dalam darah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi serta penumpukkan cairan di dalam tubuh orang-orang yang menderita gagal jantung kongestif, sirosis hati, atau penyakit ginjal. - See more at: http://www.pilihdokter.com/id/berita/pengaruh-garam-bagi-kesehatan-anda#sthash.VJWTJ8ET.dpuf
Terlalu banyak natrium di dalam darah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi serta penumpukkan cairan di dalam tubuh orang-orang yang menderita gagal jantung kongestif, sirosis hati, atau penyakit ginjal. - See more at: http://www.pilihdokter.com/id/berita/pengaruh-garam-bagi-kesehatan-anda#sthash.VJWTJ8ET.dpuf
Terlalu banyak natrium di dalam darah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi serta penumpukkan cairan di dalam tubuh orang-orang yang menderita gagal jantung kongestif, sirosis hati, atau penyakit ginjal. - See more at: http://www.pilihdokter.com/id/berita/pengaruh-garam-bagi-kesehatan-anda#sthash.VJWTJ8ET.dpuf
Terlalu banyak natrium di dalam darah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi serta penumpukkan cairan di dalam tubuh orang-orang yang menderita gagal jantung kongestif, sirosis hati, atau penyakit ginjal. - See more at: http://www.pilihdokter.com/id/berita/pengaruh-garam-bagi-kesehatan-anda#sthash.VJWTJ8ET.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar