Grammar Focus
1. A : I don't have a driver's license
B : Neither do I
2. A : I am not very good at writing reports
B : Neither am I
3. A : I can speak three languages
B : So can I
4. A : I'm pretty good at economics
B: So am I
5. A : I can't type very fast
B : Neither can I
6. A : I like working on weekends
B : So do I
Present Tense (Regular Activity)
Untuk I, you, we, they :
(+) S + V1
(-) S + don't + V1
(?) Do + S + V1
Ex:
(+) I go to campus every morning
(-) I don't go to campus
(?) Do I go to campus?
Untuk she, he, it :
(+) S + V1 es/s
(-) S + doesn't + V1
(?) Does + S + V1
Ex :
(+) She goes to campus every morning
(-) She doesn't go to campus
(?) Does she go to campus?
Senin, 29 Desember 2014
Sabtu, 27 Desember 2014
Traveling
Modals
- Must (+), musn't (-)
- Should (+), shouldn't (-)
- Might
- May
- Shall
- Can / Could
- Will / Would
Modals-like
- Ought to
- Have to (+), don't have to (-)
- Had better
Describing necessity
- Have to
- Must
- Don't have to
- Musn't
Giving suggestions
- Had better
- Ought to
- Should
- Shouldn't
Example :
a). You must get a passport
b). You shouldn't pack too many clothes
c). You should buy a roundtrip ticket
d). You ought to make hotel reservations
e). You have to get health insurance
f). You'd better check the weather
g). You shouldn't carry lots of cash
h). You ought to get traveler's checks
i). You don't have to take a lot of luggage
j). You must check on visas
k). You shouldn't carry your wallet in a back pocket
- Must (+), musn't (-)
- Should (+), shouldn't (-)
- Might
- May
- Shall
- Can / Could
- Will / Would
Modals-like
- Ought to
- Have to (+), don't have to (-)
- Had better
Describing necessity
- Have to
- Must
- Don't have to
- Musn't
Giving suggestions
- Had better
- Ought to
- Should
- Shouldn't
Example :
a). You must get a passport
b). You shouldn't pack too many clothes
c). You should buy a roundtrip ticket
d). You ought to make hotel reservations
e). You have to get health insurance
f). You'd better check the weather
g). You shouldn't carry lots of cash
h). You ought to get traveler's checks
i). You don't have to take a lot of luggage
j). You must check on visas
k). You shouldn't carry your wallet in a back pocket
Selasa, 23 Desember 2014
Gizi Pada Fertilitas
Sebelum hamil, konsumsilah gizi dan nutrisi yang cukup dan berimbang.
Untuk meningkatkan fungsi reproduksi sehingga dapat menunjang fertilisasi (kesuburan), dengan cara :
- Menghindari diet makan pengendali berat badan
- Memilih makanan sehat dan seimbang
Ex : jangan makan "kentang yang terluka", maksudnya kentang yang udah dikupas dan berubah
warna menjadi kehitaman. Itu tidak baik untuk dikonsumsi.
- Memilih makanan segar
Ex : jangan terlalu lama menyimpan sayur di dalam lemari es.
- Mengolah makanan dengan baik
- Makan bervariasi
- Menghindari makanan yang mengandung pengawet
Pengaruhnya : membuat "kacau" hormon dalam tubuh.
Pengaruh zat gizi pada fertilitas
Kekurangan nutrisi akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi yang menyebabkan anoreksia nervosa.
Sekedar info : PH vagina : sekitar 4,5 - 6
Wanita anoreksia kadar hormon steroid mengalami perubahan sehingga terjadi perubahan siklus ovulasi.
Salah satu penyebab susahnya mendapatkan anak : siklus haid tidak teratur.
Salah satu penyebab susahnya mendapatkan anak : siklus haid tidak teratur.
Hubungan status gizi dengan menstruasi
Menarke
Adalah haid yang pertama terjadi. yang merupakan ciri khas seorang wanita sehat dan tidak hamil.
Faktor yang mempengaruhi :
a. Status gizi remaja
b. Faktor usia terjadinya menarke
c. Adanya keluhan selama menarke
Estrogen : mengatur siklus haid
Menopause
Adalah masa berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 45-50 tahun.
Pola makan sehat
1. Pilih jenis makanan yang bermanfaat
2. Patuhi jadwal makan
3. Jangan makan pada kondisi lapar karena akan membuat acara makan anda terburu-buru dan
banyak
banyak
4. Selain bervariasi, perbanyaklah konsumsi makanan yang diolah dari bahan makan yang segar
dengan proses pengolahan yang tidak terlalu lama
dengan proses pengolahan yang tidak terlalu lama
5. Makanlah secukupnya
Senin, 22 Desember 2014
Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi Intervensi
Tujuan :
1. Sebagai referensi dalam melakukan modifikasi
Dalam melakukan intervensi, boleh dimodifikasi, tapi harus berdasarkan sumber.
2. Sarana komunikasi tim dalam pendelegasian tugas
3. Sebagai landasan ilmiah
Memodifikasi intervensi harus berdasarkan sumbernya (doengoes, nanda, nicnoc).
Contoh intervensinya :
- Atur posisi pasien (sesuaikan dengan kondisi pasien)
- Ciptakan lingkungan yang nyaman (seperti : pasien nyaman jika makan sambil mendengarkan musik, pasien nyaman makan ditaman)
Komponen-komponen dokumentasi intervensi
1. Prioritas diagnosa
Dengan menggunakan :
- Hirarki Maslow
- Hirarki Kalish
2. Menuliskan kriteria hasil (outcomes)
Pedoman penulisan kriteria hasil :
- S : Spesifik (tujuan harus spesifik)
a. Jangka panjang : Masalah
Ex : Dx : Jalan nafas tidak efekstif b.d penumpukan sekret
Kriteria hasil : Jalan nafas kembali efektif
b. Jangka pendek : Etiologi
Ex : Dx : Jalan nafas tidak efekstif b.d penumpukan sekret
Kriteria hasil : Sekret berkurang
- M : Measurable (harus dapat diukur, khususnya tentang prilaku pasien)
- A : Achievable (dapat dicapai)
Ex : Bersihan jalan nafas kembali efektif dalam waktu 2x24 jam
- R : Reasonable (dipertanggung jawabkan secara ilmiah)
- T : Time
3. Menentukan rencana tindakan keperawatan
- Waktu
- Menggunakan kalimat pasif
- Fokus pada pertanyaan
- Modifikasi pengobatan
- Tanda tangan
Dokumentasi Implementasi
Tahap tindakan keperawatan :
1. Persiapan sebelum melaksanakan tindakan
a. Review antisipasi tindakan keperawatan
- Konsisten sesuai dengan rencana keperawatan
- Berdasarkan prinsip ilmiah
- Ditujukan kepada individu sesuai kondisi klien
- Untuk menciptakan lingkungan yang teraupetik dan aman
- Memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada klien
- Penggunaan sarana dan prasarana yang memadai
b. Menganalisa pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
c. Mengetahui komplikasi yang mungkin timbul
d. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
f. Mengidentifikasi aspek-aspek hukum dan etik
2. Implementasi
Kegiatan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional.
3. Dokumentasi
Minggu, 21 Desember 2014
Dream Vacation
Future Tense
(?) Where are we going to start from?
(+) We are going to start from...
will
(-) We are not going to start from...
won't
Be going to = will
"Going to" bisa dibaca "gonna"
Example :
1. She is going to continue her study in Australia next year
2. I'm going to visit my grandma in hometown tomorrow
3. His father is going to built a new hospital in the city next week
Plan an interesting trip around the world (Exercise)
I will start from England, and then French, and also Australia. In England, I will see Big Ben, in French, I will see Eiffel tower, in Australia, I will see kangaroo. I should travel until 3 weeks. I will travel by plane. I should spend 1 week in each place. I will stay in luxury hotel, 5 stars. I'm planning to take picture with Eiffel tower, big ben, kangaroo and interestinf building and place. I don't know I should take money, it is very expensive I think.
Setelah "will tidak boleh ada "to" dan "-ing"
Setelah "must" itu V1
I'm going to go to French --> Future
I'm going to French --> Present Continues
(?) Where are we going to start from?
(+) We are going to start from...
will
(-) We are not going to start from...
won't
Be going to = will
"Going to" bisa dibaca "gonna"
Example :
1. She is going to continue her study in Australia next year
2. I'm going to visit my grandma in hometown tomorrow
3. His father is going to built a new hospital in the city next week
Plan an interesting trip around the world (Exercise)
I will start from England, and then French, and also Australia. In England, I will see Big Ben, in French, I will see Eiffel tower, in Australia, I will see kangaroo. I should travel until 3 weeks. I will travel by plane. I should spend 1 week in each place. I will stay in luxury hotel, 5 stars. I'm planning to take picture with Eiffel tower, big ben, kangaroo and interestinf building and place. I don't know I should take money, it is very expensive I think.
Setelah "will tidak boleh ada "to" dan "-ing"
Setelah "must" itu V1
I'm going to go to French --> Future
I'm going to French --> Present Continues
Sabtu, 20 Desember 2014
A Time To Remember
Maksud kalimat :
1. "Can I give you a hand?" sama dengan "Can I help you?"
2. "What do you do?" adalah "Apa pekerjaan mu?"
3. "What are you doing?" adalah "Apa yang sedang kamu kerjakan?"
4. "Say" bukan hanya "Katakan", tapi juga bisa "Hey"
5. "Why don't you come over for ...?" adalah "Gimana kalo kamu mampir untuk ...?"
6. "Where are you from?" atau "Where do you come from?" bisa untuk menanyakan kampung
seseorang
Cardinal Number :
1 : One
2 : Two
3 : Three
4 : Four
etc
Ordinal Number :
1st : First
2nd : Second
3rd : Third
4th : Fourth
5th : Fifth
6th : Sixth
20th : Twentieth
etc
Example :
I am the first children and the first grand child also
Past Tense
(+) S + V2 + O + C
Ex : I studied english
(-) S + didn't + V1
Ex : I didn't study english
(?) Did + S + V1
Ex : Did I study english?
Unforgettable Moment (Exercise)
I remember, at my school 3 years ago. I lost someone's mobile phone. She was my junior. She cried, I was panic. I felt dissapointed for my self. I must help her to find that phone. But, a few minutes, we didn't get it. What should I do? Did I buy a new phone for her? I did it. I got some money from my moneybox. I was so lucky. I was forced to do it, should start saving early. Finally, I brought same mobile phone for her. And she was very happy and grateful. I promise to my self, I am not be negligent again..
Standar Dokumentasi Keperawatan
Standar adalah ukuran / model terhadap sesuatu yang hampir sama (kualitas, karakteristik, properti, performen) yang diharapkan dari suatu tindakan / kegiatan.
Standar keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan kualitas karakteristik, propertis / performen yang diharapkan terhadap beberapa aspek praktek keperawatan.
Tanggung jawab perawat dalam pendokumentasian praktek keperawatan berdasarkan proses keperawatan, meliputi kegiatan independen dan interdependen, yaitu :
- Menjaga keakuratan catatan pelayanan kesehatan
- Mencatat semua tindakan keperawatan, termasuk tindakan untuk mengurangi / mencegah terjadinya
risiko cedera pada pasien dan tindakan yang mempertahankan keselamatan pasien
- Mencatat semua komponen proses keperawatan sesuai dengan waktu pelaksanaannya
Standar dokumentasi pengkajian :
- Data dasar awal merupakan data kondisi pasien
- Pengkajian khusus merupakan kondisi klinis khusus pada pasien
- Pengkajian berlanjut merupakan perluasan data yang relevan
- Standar dokumentasi tempat praktek
- Data diorganisir dan dicatat dalam progres yang logis dan format yang ada
- Terminologi medis yang disepakati dan singkatan-singkatan tertentu
- Alat-alat yang relevan dan sesuai
- Penggunaan dan hasil pengukuran dicatat dalam catatan tertentu
Standar dokumentasi diagnosa :
- Dicatat pada rencana perawatan yang tepat dan catat perkembangan
Supaya kita bisa melihat kesesuaian antara intervensi dengan diagnosa
- Menggunakan format PES (aktual) dan PE (risiko)
- Data pengkajian mencatat faktor penyebab utama untuk diagnosa keperawatan
- Dokumentasi hasil pengkajian yang mendahului / mengikuti diagnosa keperawatan
- Tinjauan info pengkajian oleh perawat lain dapat menjadi diagnosa keperawatan
Standar dokumentasi rencana keperawatan :
- Formulasi rencana perawatan dilakukan untuk tiap-tiap pasien
- Adanya bukti yang sejalan antara masalah, pernyataan hasil dan perencanaan
- Modifikasi rencana / diperbaharui
a. Masalah yang diatasi
b. Intervensi yang diselesaikan
c. Masalah yang tidak terselesaikan
Standar dokumentasi implementasi :
Implementasi dicatat dengan mendeskripsikan tentang apa yang telah dilakukan, mengapa dikerjakan, bagaimana cara melakukannnya, lamanya prosedur, dll
- Catat tindakan yang dilakukan dengan alat-alat
- Catat perkembangan tindakan yang menjabarkan tentang instruksi perawat dan dokter serta cara melakukannya
Standar dokumentasi evaluasi :
Pernyataan evaluasi formatif dan sumatif
- Adanya bukti yang sejalan antara masalah, pernyataan hasil dan perencanaan
- Modifikasi rencana / diperbaharui
a. Masalah yang diatasi
b. Intervensi yang diselesaikan
c. Masalah yang tidak terselesaikan
Standar dokumentasi implementasi :
Implementasi dicatat dengan mendeskripsikan tentang apa yang telah dilakukan, mengapa dikerjakan, bagaimana cara melakukannnya, lamanya prosedur, dll
- Catat tindakan yang dilakukan dengan alat-alat
- Catat perkembangan tindakan yang menjabarkan tentang instruksi perawat dan dokter serta cara melakukannya
Standar dokumentasi evaluasi :
Pernyataan evaluasi formatif dan sumatif
Jumat, 19 Desember 2014
Empiema
Empiema adalah keadaan terkumpulnya pus di dalam rongga pleura. Pus dapat mengisi satu lokasi pleura atau mengisi seluruh organ rongga pleura.
Etiologi
1. Berasal dari paru
- Pneumonia
- Abses paru
- Adanya fistel pada paru
- Bronkhiektasis
- TB
- Infeksi fungidal paru
2. Infeksi di luar paru
- Trauma dari tumor
- Pembedahan otak
- Thorakosentesis
- Subfrenic abses
- Abses hati karena amoeba
3. Bakteriologi
Terjadi pada semua umur, seing di dialami oleh anak-anak.
- Streptococcus pyogenes
- Bakteri gram negatif
- Bakteri anaerob
Patofisiologi
Akibat invasi kuman piogen ke pleura timbul peradangan akut yang diikuti dengan pembentukan eksudat serosa. Dengan semakin banyaknya sel-sel polymorphonuclear (PMN) baik yang hidup atau yang mati serta peningkatan kadar cairan menjadi keruh dan kental serta adanya endapan fibrin akan membentuk kantong-kantong ysng melokalisasi pus tersebut.
Manifestasi Klinis
1. Demam dan keluar keringat malam
2. Nyeri pelura
3. Dispnea
4. Anoreksia dan penurunan berat badan
5. Penurunan imunitas
6. Konstipasi
7. Mual dan muntah
Klasifikasi
1. Empiema akut
- Panas tinggi dan nyeri pleuritik
- Adanya tanda-tanda cairan dalam rongga pleura
- Bila dibiarkan sampai beberapa minggu akan menimbulkan toksemia, anemia, dan clubbing finger
- Nanah yang tidak segera dikeluarkan akan menimbulkan fistel bronco-pleural
- Batuk produktif bercampur dengan darah dan nanah banyak sekali
2. Empiema kronis
- Lebih dari 3 bulan
- Badan lemah, kesehatan semakin menurun
- Pucat, clubbing finger
- Terjadi fibrothorak trakea dan jantung tertarik ke arah yang sakit
- Pemeriksaan radiologi menunjukkan cairan
Penatalaksanaan Medis
1. Pengosongan rongga pelura dari pus
Untuk mencegah efek toksisnya.
a. Aspirasi sederhana
Dilakukan berulang kali dengan memakai jarum berlubang besar. Kerugian teknik ini adalah sering menimbulkan "pocketed" empiema.
b. Drainase tertutup
Pemasangan Tube Thoracostomy = Closed Drainage (WSD). Penggunaan ini dilakukan apabila pus sangat kental, pus sudah terbentuk selama 2 minggu dan telah terjadi pyopneumathorax.
c. Drainase terbuka (open drainage)
Tindakan ini dikerjakan pada empiema kronis dengan memotong sepenggal iga untuk membuat "jendela".
2. Pemberian antibiotik
3. Penutupan rongga pleura
4. Dekortikasi
Tindakan ini termasuk operasi besar, dengan indikasi :
a. Drain tidak berjalan baik karena banyak kantong-kantong
b. Letak empiema sukar dicapai oleh drain
c. Empiema totalitas yang mengalami organisasi pada pleura visceralis
5. Pengobatan kausal
6. Pengobatan tambahan dan fisioterapi
Kamis, 18 Desember 2014
TBC (Tuberculosis)
Pengertian
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru. (Nanda Nic Noc, 2013). Penularan utama penyakit TB adalah oleh bakteri yang terdapat dalam droplet yang dikeluarkan penderita sewaktu batuk, bersin, bahkan berbicara. Sehingga tidak mengherankan jika di lingkungan yang populasinya sangat padat, angka kejadian TB yang baru (insidensi) tinggi.
Pengobatan yang tidak teratur, pemakaian obat antituberkulosis yang tidak/kurang tepat, maupun pengobatan yang terputus dapat mengakibatkan resistensi bakteri terhadap obat. Lebih parah lagi bila terjadi multidrugs resistence. Perawat amat berperan saat menjelaskan pada klien tentang pentingnya berobat secara teratur sesuai dengan jadwal sampai sembuh. Inilah satu-satunya cara menyembuhkan penderita dan memutuskan rantai penularan. Selain itu, usaha pencegahan dan menemukan penderita secara aktif seharusnya juga perlu lebih ditingkatkan dalam rangka memutuskan rantai penularan.
Patogenesis dan Parofisiologi
Ketika seorang klien TB paru batuk, bersin, atau berbicara, maka secara tak sengaja keluarlah droplet nuklei dan jatuh ke tanah, lantai, atau tempat lainnya. Akibat terkena sinar matahari atau suhu udara yang panas, droplet nuklei tadi menguap. Menguapnya droplet bakteri ke udara dibantu dengan pergerakan angin akan membuat bakteri tuberkulosis yang terkandung dalam dropelt nuklei terbang ke udara. Apabila bakteri ini terhirup oleh orang sehat, maka orang itu berpotensi terkena infeksi bakteri tuberkulosis.
Penularan bakteri lewat udara disebut dengan istilah air-borne infection. Bakteri yang terisap akan melewati pertahanan mukosilier saluran pernapasan dan masuk hingga alveoli. Pada titik lokasi di mana terjadi implantasi bakteri, bakteri akan menggandakan diri (multiplying). Bakteri tuberkulosis dan fokus ini disebut fokus primer atau lesi primer atau fokus Ghon. Reaksi juga terjadi pada jaringan limfe regional, yang bersama dengan fokus primer disebut sebagai kompleks primer. Dalam waktu 3-6 minggu, inang yang baru terkena infeksi akan menjadi sensitif terhadap protein yang dibuat bakteri tuberkulosis dan bereaksi positif terhadap tes tubekulin atau tes Mantoux.
Berpangkal dari kompleks primer, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui berbagai jalan, yaitu :
1. Percabangan bronkhus
Penyebaran infeksi lewat percabangan bronkhus dapat mengenai area paru atau melalui sputum menyebar ke laring (menyebabkan ulserasi laring), maupun ke saluran pencernaan.
2. Sistem saluran limfe
Penyebaran lewat saluran limfe menyebabkan adanya regional limfadenopati atau akhirnya secara tak langsung mengakibatkan penyebaran lewat darah melalui duktus limfatikus dan menimbulkan tuberkulosis milier.
3. Aliran darah
Aliran vena pulmonalis yang melewati lesi paru dapat membawa atau mengangkut material yang mengandung bakteri tuberkulosis dan bakteri ini dapat mencapai berbagai organ melalui aliran darah, yaitu tulang, ginjal, kelenjar adrenal, otak, dan meningen.
4. Reaktivasi infeksi primer (infeksi pasca-primer)
Jika pertahanan tubuh (inang) kuat, maka infeksi primer tidak berkembang lebih jauh dan bakteri tuberkulosis tak dapat berkembang biak lebih lanjut dan menjadi dorman atau tidur. Ketika suatu saat kondisi inang melemah, maka bakteri tuberkulosis yang dorman dapat aktif kembali. Inilah yang disebut reaktivasi infeksi primer terjadi. Selain itu, infeksi pasca-infeksi juga dapat diakibatkan oleh bakteri tuberkulosis yang baru masuk ke tubuh (infeksi baru), bukan bakteri dorman yang aktif kembali. Biasanya organ paru tempat timbulnya infeksi pasca-primer terutama berada di daerah apeks paru.
Klasifikasi
Klasifikasi tuberkulosis dari sistem lama :
1. Pembagian secara patologis
- Tuberkulosis primer (childhood tuberkulosis)
Adalah infeksi bakteri TB dari penderita yang belum mempunyai reaksi spesifik terhadap bakteri TB. Bila bakteri TB terhirup dari udara melalui saluran pernapasan dan mencapai alveoli atau bagian terminal saluran pernapasan, maka bakteri akan ditangkap dan dihancurkan oleh makrofag yang berada di alveoli. Jika pada proses ini, bakteri ditankap oleh makrofag yang lemah, maka bakteri akan berkembang biak dalam tubuh makrofag.
- Tuberkulosis post-primer / pascaprimer / sekunder (adult tuberkulosis)
Reaktivitasi penyakit TB sekunder terjadi bila daya tahan tubuh menurun, alkoholisme, keganasan, silikosis, diabetes melitus, dan AIDS. Pada TB sekunder, kelenjar limfe regional dan organ lainnya jarang terkena, lesi lebih terbatas dan terlokalisasi. TB paru sekunder dapat disebabkan oleh infeksi lanjutan dari sumber eksogen, terutama pada usia tua dengan riwayat semasa muda pernah terinfeksi bakteri TB. Lesi sekunder berkaitan dengan kerusakan paru. Kerusakan paru diakibatkan oleh produksi sitokin (tumor necroting factor) yang berlebihan.
2. Pembagian secara aktivitas radiologis Tuberkulosis paru (Koch Pulomonum) aktif, non aktif, dan quiescent (bentuk aktif yang menyembuh)
3. Pembagian secara radiologis (luas lesi)
- Tuberkulosis minimal
- Moderately advanced tuberkulosis
- Far advanced tuberkulosis
Klasifikasi menurut American Thoracic Society :
1. Kategori 0 : tidak pernah terpajan, tidak terinfeksi, riwayat kontak negatif, tes tuberkulin negatif
2. Kategori 1 : terpajan tuberkulosis, tapi tidak terbukti ada infeksi, riwayat kontak positif, tes tuberkulin negatif
3. Kategori 2 : terinfeksi tuberkulosis, tetapi tidak sakit. Tes tuberkulin positif, radiologis dan sputum negatif
4. Kategori 3 : terinfeksi ruberkulosis dan sakit
Rabu, 17 Desember 2014
Diet
Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit
Perawat tidak dituntut untuk membuat makanan diet pasien. Tapi, yang dimakan oleh pasien harus diketahui perawat. Jadi perawat harus mengetahui jenis-jenis diet dan hubungannya dengan penyakit yang diderita pasien, tidak perlu membuatkan makanannya.
Diet adalah pengaturan pola makan, baik ukuran, porsi, dan kandungan gizinya. Tiap orang pasti berfikir diet sama dengan meminimalkan makan. Padahal tidak, walaupun kita diet, kita harus tetap makan 3 kali sehari, tapi porsi, ukuran, dan kandungan gizinya diatur. Jangan asal-asal diet, harus konsultasi dulu ke ahlinya, nanti akan diberi pengaturan pola makan tiap harinya sesuai kebutuhan tubuh. Cara yang begitu lebih aman dari pada diet sesuka hati tanpa pengarahan dari ahli gizi.
Contoh bahwa perawat harus mengetahui jenis-jenis diet, adalah kita contohkan saja natrium, natrium adalah garam yang termasuk mineral. Pasien jantung tidak boleh mengkonsumsi garam. Why? Penggunaan garam berlebih dapat meningkatkan jumlah sodium dan menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan volume darah dan menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah.
Sedangkan, pasien dengan penyakit hepatitis boleh mengkonsumsi natrium. Kadar natrium pada penyakit hepatitis adalah 200-400 mg Na. Dan juga, penderita hepatitis tidak boleh terlalu banyak makanan mengandung lemak karena akan memperburuk keadaan hati, maka konsumsi rendah lemak adalah keharusan bagi penderita hepatitis.
Jadi, harus jaga daya tahan tubuh, agar tidak mudah terserang penyakit, caranya cukup konsumsi vitamin C. Jika hanya terserang pilek, flu, dan sejenisnya jangan langsung minum obat, apalagi obat warung tanpa kita teliti dalam memperhatikan indikasi, kontraindikasi, jenis obat, tanggal expired, dll. Tapi jika virus penyakit tersebut membahayakan, barulah harus minum obat yang diresepkan dokter.
Tujuan diet : memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Jenis-jenis diet:
1. Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
Adalah untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh atau menambah BB hingga mencapai normal.
Syarat diet : tinggi kalori, tinggi protein, cukup vitamin dan mineral, dan mudah dicerna.
Indikasi : gizi kurang, kanker, anemia, dan HIV/AIDS.
Ada 2 jenis diet TKTP sesuai dengan derajat sakit pasien :
a. Diet TKTP I
Kalori : 2600 kal/kg BB, Protein : 100 g (2 g/kgBB)
Menu makanannya :
Pagi : susu
Siang : telur dadar
Malam : ungkep
b. Diet TKTP II
Kalori : 3000 kal / kg BB, Protein : 125 g (2½ g / kg BB)
Menu makanannya :
Pagi : susu
Siang : telur dadar, ikan panggang
Sore : susu
Malam : ungkep, telur rebus
ex: untuk kanker stadium 4
TKTP I lebih rendah jumlah zat pada makanannya dari pada TKTP II.
2. Diet rendah kalori
Indikasi pada pasien obesitas. Jadi, penurunan berat badan itu bertahap, secara ideal turun 2-3 kg/ bulan. Kalau untuk pasien ginjal, gunakan diet rendah purin.
3. Diet rendah garam
Adalah diet cukup nutrisi, sesuai dengan keadaan penyakit.
Syarat diet :
- cukup kalori, protein, vitamin dan mineral
- bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit
- jumlah natrium yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat ringannya retensi garam/air
Indikasi : penderita hipertensi
Terkadang, pasien mada (bandel), tidak mengerti dengan penyakitnya. Makanya perawat harus memberikan pengetahuan atau penjelasan kepada pasien tentang penyakit yang dialaminya. Contohnya saja, pasien post operasi yang tidak di anastesi umum, dengan semangatnya mempuasakan diri, padahal harusnya dia tidak usah puasa. Berbeda dengan pasien yang di anastesi umum, pasien harus puasa sampai organ-organ vitalnya seperti organ pencernaan bekerja. Tandanya seperti pasien kentut, maka itu baru diperbolehkan untuk minum. Fungsinya yaitu untuk membantu penurunan tekanan darah.
Diet yang tidak tepat, justru jadi penyakit
-Mitayani, SST. M. Biomed
Terlalu
banyak natrium di dalam darah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi
serta penumpukkan cairan di dalam tubuh orang-orang yang menderita gagal
jantung kongestif, sirosis hati, atau penyakit ginjal. - See more at:
http://www.pilihdokter.com/id/berita/pengaruh-garam-bagi-kesehatan-anda#sthash.VJWTJ8ET.dpuf
Terlalu
banyak natrium di dalam darah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi
serta penumpukkan cairan di dalam tubuh orang-orang yang menderita gagal
jantung kongestif, sirosis hati, atau penyakit ginjal. - See more at:
http://www.pilihdokter.com/id/berita/pengaruh-garam-bagi-kesehatan-anda#sthash.VJWTJ8ET.dpuf
Terlalu
banyak natrium di dalam darah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi
serta penumpukkan cairan di dalam tubuh orang-orang yang menderita gagal
jantung kongestif, sirosis hati, atau penyakit ginjal. - See more at:
http://www.pilihdokter.com/id/berita/pengaruh-garam-bagi-kesehatan-anda#sthash.VJWTJ8ET.dpuf
Terlalu
banyak natrium di dalam darah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi
serta penumpukkan cairan di dalam tubuh orang-orang yang menderita gagal
jantung kongestif, sirosis hati, atau penyakit ginjal. - See more at:
http://www.pilihdokter.com/id/berita/pengaruh-garam-bagi-kesehatan-anda#sthash.VJWTJ8ET.dpuf
A New Target~
Tahun 2014 akan berakhir...
It is so fast! Waktu cepat banget berlalu, gak terasa aku semakin tumbuh tinggi, eh. Di sisa-sisa umurku ini, aku pengen berbagi nih, bukan bagi-bagi duit, tapi berbagi ilmu. Untuk bagi-bagi duit, kayaknya belum saatnya deh. Cukup bayar rutin infaq jumat aja dulu kali ya, hahaha. Maklum krismon (krisis moneter) cuy.
It is so fast! Waktu cepat banget berlalu, gak terasa aku semakin tumbuh tinggi, eh. Di sisa-sisa umurku ini, aku pengen berbagi nih, bukan bagi-bagi duit, tapi berbagi ilmu. Untuk bagi-bagi duit, kayaknya belum saatnya deh. Cukup bayar rutin infaq jumat aja dulu kali ya, hahaha. Maklum krismon (krisis moneter) cuy.
Oke, kembali ke laptop. Beberapa hari yang lalu, setelah membaca sebuah artikel, aku dapat PENCERAHAN nih, haha. Pencerahan untuk berbagi ilmu, mengasah otak, dan action. Alhasil, terfikirlah untuk memposting di blog tentang apa saja yang udah dipelajari di kampus. Jadi, tiap hari itu aku harus nongkrong di depan laptop, sambil liat catatan dan buku sumber, trus ngetik. Aku bakalan posting apa yang ku dapat di hari itu, gak hanya di kampus, aku juga bakalan posting hal-hal yang ku dapat di waktu dinas nanti, dan juga mungkin seminar atau tempat les. Wah, pasti seru ya. Insya allah akan ku mulai besok ya. Can't wait!
Semoga dengan adanya target aneh ini, aku jadi merasa bertanggung jawab untuk menuntut ilmu lebih banyak, memilah-milah yang bener, jadi bisa berbagi sebanyak mungkin dan aku juga gak mungkin membagikan ilmu yang salah kaaann... Tapi kalo salah mohon kritikan ya.. Jadi saling bantu gitu, kan tak ada manusia yang terlahir sempurna, kata Ryan D'masiv haha
Oke sip, see you tomorrow..
Loe wajib belajar rutin dan sering. Berat sih. Tapi IF YOU WANT TO BE GREAT, YOU HAVE TO PAY THE PRICE
-Anonymous
Minggu, 14 Desember 2014
MEA oh MEA
Oke, it's simple. Cerita hari ini ialah AKU DAFTAR COURSES! Lebay ya? hahah Mohon dimaklumi. Aku terlalu bahagia. Aku benar-benar yakin, keputusan yang ku ambil ini sudah benar. Oya, kursus yang ku ambil ialah kursus bahasa inggris. Why? Kenapa harus english language? Because MEA akan datang!!! Tau tidak apa itu MEA? Itu lho.. Masyarakat Ekonomi Asean atau disebut juga Asean Economic Community (AEC).
Jadi, ceritanya gini, pada tahun 2015 mendatang, persaingan di dunia kerja akan semakin meningkat. Pekerja-pekerja di Indonesia akan mengahadapi persaingan dari pekerja-pekerja lain di Asia Tenggara. Ini akan sangat berpengaruh pada berbagai sektor, terutama tenaga kerja profesional atau keahlian khusus, jadi nggak di bidang perdagangan barang dan jasa saja.. Mau tak mau, siap tak siap Indonesia harus ikut berpartisipasi.
Jadi, ceritanya gini, pada tahun 2015 mendatang, persaingan di dunia kerja akan semakin meningkat. Pekerja-pekerja di Indonesia akan mengahadapi persaingan dari pekerja-pekerja lain di Asia Tenggara. Ini akan sangat berpengaruh pada berbagai sektor, terutama tenaga kerja profesional atau keahlian khusus, jadi nggak di bidang perdagangan barang dan jasa saja.. Mau tak mau, siap tak siap Indonesia harus ikut berpartisipasi.
Nah, kebayang gak tuh tenaga kerja asing yang lebih terampil masuk ke dalam negeri? Hal ini dapat memicu meningkatnya jumlah pengangguran, kalau SDM nya belum siap. Aku gak mau kalah saing, malu..
Aku takut kalah karena :
1. English language berantakan banget.
2. Skill oh skill
3. Dan mental
Dan sekarang, langkah awal untuk merapikan bahasa inggris ku ialah dengan ikutan kursus~
Harus sampai bisa. Selain untuk persiapan pasar bebas Asean, ini juga untuk dapatin nilai TOEFL dan IELTS setinggi-tingginya, segila-gilanya. Amiiinn ya rabb..
Langkah kedua, yaitu matang-matangin teori dan praktek di bidang nursing. Dan langkah ketiga, adalah membiasakan diri untuk berinteraksi dengan orang baru, temukan teman-teman di negara yang baru, pokoknya melatih kepercayaan diri dulu deh.
Dan infonya : 6 hari lagi aku akan mulai les, sampai beberapa bulan kedepan. Good luck for me!
Rabu, 03 Desember 2014
My Job My Adventure
Waktu lagi online di facebook, aku liat-liat beranda (maklum aku rada kepo). Trus aku terhenti begitu lama pada tulisan Pak Syaifoel Hardy. Beliau adalah salah satu pendiri Indonesian Moslem Association (IMA) yang eksis hingga kini dan juga perawat Indonesia yang pertama kali datang di UAE dengan dana sendiri. Waw! Luar biasa bukan? Beliau menulis ini :
APA MAU MEREKA TERHADAP PERAWAT?
- Diberi mata kuliah farmasi dan famakologi, tetapi tidak boleh mengobati
- Diajari anatomi patofisiologi dan patologi, tetapi tidak boleh menentukan diagnosa penyakit
- Kuliah mati-matian tentang perbedaan sehat dan sakit, namun tdk boleh memberi surat keterangan
- Bahkan orang awam pun tahu sudah jelas patah tulang, perawat juga dilarang menentukan
- Pak Modin di desa saja tahu bahwa seseorang itu mati, perawat malah dilarang menyatakan
- Sudah jelas bahwa suatu kasus bukan kewenangan perawat, eh...giliran perawat merujuk, tidak dihargai dengan alasan kurang kompetensinya
- Sudah susah payah 4-5 tahun kuliah, berijazah dan berprofesi, masih pula dianggap belum sejajar
- Padahal yang menerima, melayani, hingga mengurusi kepulangan apabila dirawat, namanya perawat tidak boleh tertulis sebagai penanggungjawab
- Sudah kerja banting tulang, pagi siang malam, gaji masih juga disamakan kayak Satpam.
- Meski mereka yang tidak kuliah saja bisa buka praktik bikin gigi, pijat refleksi, akupuntur, spa dan kecantikan, giliran perawat profesional yang buka praktik, bukan main ribet prosedurnya. Penolakan muncul dari mana-mana.
Saudara.... sebenarnya apa kemauan mereka terhadap perawat?
Hidup memang tidak ada yang mudah. Perawat lahir dan diciptakan bagi orang-orang yang kuat, hebat serta nekad.
Hidup memang tidak ada yang mudah. Perawat lahir dan diciptakan bagi orang-orang yang kuat, hebat serta nekad.
Pernyataan tersebut bener-bener ngena. Ngena dimana? Ngena nya tuh disini, didalam hatiku~ #abaikan
Ntah lah, aku gak bisa berkata apa-apa lagi tentang pernyataan itu, karena it's the fact! Aku udah mati-matian mempelajari farmakologi, patologi, parasitologi, mikrobiologi, biokimia, anatomi serta fisiologi, dll. Tapi? Aaahh.. sudahlah. Aku ikhlas mempelajari itu semua. Dan juga, beberapa menit kemudian ada lagi postingan dari facebooknya beliau. Isi nya begini :
10 POSISI PERAWAT MAPAN
- PNS dengan pengalaman lebih dari 10 tahun
- Dosen, merangkap beberapa kampus, buka praktik dan usaha lain sampingan
- Praktisi mandiri minimal 7 tahun kerja, punya kenalan pejabat setempat
- Pegawai Swasta, dengan kedudukan rangkap, di atas 10 tahun kerja
- Perawat, tetapi jabatannya sebagai kepala personalia
- Perawat merangkap: kepala koperasi, kepala bagian penerimaan barang dan dapur
- Kerja di perusahaan, minimal 5 tahun kerja, khususnya ahli di K3
- Punya perusahaan sendiri dalam kendalinya dalam 10 tahun terakhir
- Yang kaum Hawa, bersuamikan pengusaha atau anggota DPR
- Kerja di luar negeri, setidaknya 5 tahun, dan jarang pulang
Perawat......
Ternyata untuk mapan, tidak gampang dan butuh waktu lama. Dari 10 posisi di atas, yang paling mudah diraih adalah point nomer 10. Paling singkat, efektif dan efisien. Memang benar, guna mencapai kemapanan, tidak harus diisi hanya dengan materi dalam hidup ini. Tetapi kita harus jujur, guna memelihara kelangsungan hidup, kita butuh kemapanan.
So, jika ingin mapan, raihlah!
Ternyata untuk mapan, tidak gampang dan butuh waktu lama. Dari 10 posisi di atas, yang paling mudah diraih adalah point nomer 10. Paling singkat, efektif dan efisien. Memang benar, guna mencapai kemapanan, tidak harus diisi hanya dengan materi dalam hidup ini. Tetapi kita harus jujur, guna memelihara kelangsungan hidup, kita butuh kemapanan.
So, jika ingin mapan, raihlah!
Emang beneeeerrrr!! Nomor 10 itulah yang pengen banget aku wujudkan. Good luck for me. Hahaha Pasti pada mikir kan, gimana caranya? Kalian harus bener-bener cari tau. Sebenarnya banyak peluang untuk keluar negeri, percaya deh! Perawat-perawat di Indonesia banyak banget mengabdikan ilmu mereka di negeri orang. Ayo kita nyusul. Tapi syaratnya, kuliah yang bener ya.. Hihihi
Oya guys, sekedar info, aku ngefans sama Pak Syaifoel Hardy!!!Seorang editor buku-buku luar biasa seperti beliau, pasti banyak yang mengagumi. Buku-buku beliau seperti The Sleeping Giant, Motivating Nursing, Diaspora Nursing Indonesia, Enjoy Nursing, dll banyak peminatnya. Dan aku udah punya 3 buku beliau (bukunya baru aja nyampe). Ayo baca buku-buku menakjubkan yang menceritakan perawat-perawat menakjubkan. Agar kita bisa mencintai profesi kita dengan full, gak setengah-setengah. Dan bangun motivasi dengan membaca buku ini. Buruan pesan! Jangan sampai kehabisan (semoga dapat persenan dari Pak Syaifoel Hardy, haha).
Senin, 01 Desember 2014
The Last Month of 2014
Bulan baru, semangat baru!!!
Tadi aku menemui Pak Melqi Hamdani untuk berkonsultasi about something. Something yang sangat menentukan masa depanku. Beliau memberikan pengarahan sehingga "tabukak pangana". Setelah berkonsultasi, aku semakin yakin, this is the true way, insya allah. Sampai sangat yakinnya, aku sudah benar-benar memetakan cara mencapai that dream. Sepulang berkonsultasi, aku menceritakan semua yang dialog saat konsul tadi pada papa mama. Dan yang benar saja, permohonanku is deny.
Padahal ini baru tahap pertama, aku masih stay di garis start, belum mulai berlari. Tapi orang tua tidak merestui. Aku tidak kehabisan akal, aku terus coba beri penjelasan yang real dan tidak mengarang sampai mereka paham dan peduli dengan mimpiku ini. Ini semacam metode advokasi yang ku pelajari di mata kuliah promosi kesehatan, upaya untuk meminta dukungan kepada si pengambil keputusan dengan memberikan data/bukti yang akurat dan tepat. Papa dan mama sebagai si pengambil keputusan, dan aku yang memberikan data/bukti yang akurat supaya mereka peduli dan membuat keputusan. Tapi kali ini beda. Ini bukan program penyuluhan. Ini hanya percakapan antara seorang anak dan orang tua. Tujuannya beda, promosi kesehatan adalah berubahnya dan terbiasanya masyarakat berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Sedangkan aku? Tujuannya adalah terwujudnya mimpi-mimpiku. Hanya itu. Tapi itu luar biasa bukan?
Padahal ini baru tahap pertama, aku masih stay di garis start, belum mulai berlari. Tapi orang tua tidak merestui. Aku tidak kehabisan akal, aku terus coba beri penjelasan yang real dan tidak mengarang sampai mereka paham dan peduli dengan mimpiku ini. Ini semacam metode advokasi yang ku pelajari di mata kuliah promosi kesehatan, upaya untuk meminta dukungan kepada si pengambil keputusan dengan memberikan data/bukti yang akurat dan tepat. Papa dan mama sebagai si pengambil keputusan, dan aku yang memberikan data/bukti yang akurat supaya mereka peduli dan membuat keputusan. Tapi kali ini beda. Ini bukan program penyuluhan. Ini hanya percakapan antara seorang anak dan orang tua. Tujuannya beda, promosi kesehatan adalah berubahnya dan terbiasanya masyarakat berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Sedangkan aku? Tujuannya adalah terwujudnya mimpi-mimpiku. Hanya itu. Tapi itu luar biasa bukan?
Singkat cerita, mama papa akhirnya mau memberi izin. Alhamdulillah. Tapi ini baru awal, masih akan ada peristiwa-peristiwa dimana aku menghadap papa dan mama untuk meminta persetujuan lagi. Ya, mungkin di beberapa hari lagi, beberapa bulan lagi dan setelah wisuda nanti.
Yang penting, misi pertama disetujui. Dan ini waktunya aku hardworking, focus, serious, and FIGHTING!!!!
Minggu, 30 November 2014
Australia, I am Coming!!!!
Baru aja termotivasi baca buku Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi untuk pergi ke luar negeri, terus ikutin seminar Ahmad Rifa'i Rif'an yang buat kita pengen ke luar negeri secara nekad tanpa muluk, trus trus diizinin Allah ikutin Grand Talkshow "Ayo, ke luar negeri" pula. Disinilah aku bisa dapat info gimana cara kerja dan kuliah ke negeri orang, especially Australia. Matang sudah. Aku bener-bener ingin ngeliat bumi Allah yang sangat amat gede dan luar biasa ini. Aku gak mau cuma bilang "bumi Allah luas", tapi aku benar benar harus buktiin hal tersebut dengan semua panca indra, organ tubuh, serta hati dan pikiranku ini.
Oh God, thank you so much, you are my everything, thanks always beside me, always listen my do'a, always love me, thank you so much. I love you, God.
Ah, rasanya sekarang seneng banget, bahagia. Ini yang namanya bahagia, kita bisa bahagia kapan aja, tergantung mindset kita. Bahagia itu bukan tujuan, tapi proses.
And now, aku udah tau harus kemana, harus gimana. Sekarang aku udah punya target hidup yang jelas. Walau sebenarnya aku juga harus punya plan B, C, D, E, dsb. Aku gak pengen cuma mentok di satu cara. Orang sukses memiliki banyak cara dan jalan, orang gagal memiliki banyak alasan.
Dan Pak Melqi Hamdani, salah satu narasumber Grand Talkshow "Ayo, ke luar negeri", bilang bahwa perawat besar peluangnya untuk jadi penduduk aussie. Semakin tinggilah semangatku untuk datang konsul besok ke ratulangi. Tolong mudahkan Ya Allah, give me your way, your straight road. Always be grateful. Alhamdulillah~
Ilmu dapat dipelajari. Yang terpenting adalah kemauan yang kuat.
- Merry Riana
Kamis, 27 November 2014
Tuhan, Bolehkah Aku Bermimpi?
Jakarta, Jogja, Bandung, Singapura, Jepang, Paris, London, Amerika, Mekah , dan bla bla bla. Begitu banyak tempat yang ingin ku kunjungi. Keliling dunia, itulah impianku. Hati kecilku sangat yakin bahwa aku bisa, tapi logika ku berkata lain. Setelah aku bertualang ku kan buat pendokumentasian yang banyak, foto, video, cerita, aku tak sabar ingin melakukan hal itu, menulis pengalaman sendiri, pengalaman travelling keliling dunia. Mimpi besar ku, menikmati empat musim.
Langganan:
Postingan (Atom)