Minggu, 03 Mei 2015

Pemeriksaan Kulit

Pemeriksaan kulit cukup penting, karena tidak jarang keadaan kulit seseorang merupakan pencerminan kesehatan secara keseluruhan dan memberikan petunjuk atas kelainan suatu sistem tubuh / organ tubuh tertentu. Untuk kulit, pemeriksaannya hanya inspeksi dan palpasi!!!

Inspeksi
Hygiene kulit : Penilaian atas kebersihan yang merupakan petunuk umum atas kesehatan seseorang.
Kelainan-kelainan yang bisa nampak pada inspeksi :
Macula
Merupakan suatu bercak yang nampak berwarna kemerahan, permukaan kulit datar (tidak menonjol) dan ukurannya kurang dari 1 cm. Misalnya: pada morbili/campak.
Erythema
Merupakan suatu bercak kemerahan yang ukurannya lebih besar. Misalnya: erisipelas.
Papulla
Merupakan suatu lesi kulit yang menonjol lebih tinggi daripada sekitarnya. Misalnya: kaligata, gigitan nyamuk.
Vesikula
Suatu tonjolan kecil (kurang dari 1 cm) berisi cairan yang jernih. Misalnya: cacar air, herpes, simpleks. Jika tonjolannya besar-besar (lebih dari 1 cm), disebut Bulla. Misalnya: pada luka bakar, Scarlet Fever.
Pustula
Suatu tonjolan kecil berisi cairan nanah. Misalnya: impetigo, jerawat, infeksi kuman Stafilokakus (bisul-bisul).
Ulcus
Suatu lesi kulit terbuka yang diakibatkan pecahnya Vesikula atau pustula.
Crusta
Cairan tubuh yang mengering, bisa dari serum, nanah, darah dan sebagainya.
Excoriasi
Pengelupasan epidermis pada luka lecet/abrasi.
Fissura
Retak atau pecahnya jaringan kulit sehingga terbentuk celah retakan. Hal ini diakibatkan penurunan elastisitas jaringan kulit.
Cicatrix
Pembentukan jaringan ikat pada kulit sesudah penyembuhan luka. Hal ini bisa karena bakat (mempunyai kecendrungan untuk itu), ada pula yang spesifik :
- Cicatrix bekas irisan pada seorang morfinis
- Bekas suntikan BCG
Ptechiae
Adalah bercak perdarahan yang terbatas, dan terletak diepidermis kulit, berukuran kurang dari 1 cm.
Hematoma
Perdarahan di bawah kulit yang umumnya berukuran lebih besar dan berwarna merah, biru ungu sampai biru.

Palpasi
  1. Pada palpasi, pertama-tama dirasakan kehangatan kulit, (dingin-hangat-demam).
  2. Kemudian kelembabannya, pasien dehidrasi terasa kering dna pasien Hipertyroidisme berkeringat terlalu banyak.
  3. Texture kulit dirasakan halus, lunak, lentur, padakulit normal. Teraba kasar pada deffisiensi vitamin A, Hipotyroid, terlalu sering mandi, banyak ketombe atau Diaper-rash (diselangkangan bayi) akibat popok pada bayi.
  4. Turgor, dinilai pada kulit perut dengan cubitan ringan. Bila lambat kembali ke keadaan semula, menunjukkan turgor turun pada pasien dehidrasi.
  5. Krepitasi. Teraba ada gelembung-gelembung udara dibawah kulit akibat fraktur tulang-tulang iga atau tauma leher yang menusuk kulit sehingga udara paru-paru bisa berada dibawah kulit dada.
  6. Edema adalah terkumpulnya cairan tubuh di jaringan tubuh lebih daripada jumlah semestinya. 
 
Sumber :
Agustinus, Andy Santosa. 1995. Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Akademi Perawatan St. Carolus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar