Selasa, 03 Maret 2015

Where There is a Will, There is a Way

Pagi itu cuaca sudah tampak mendung, aktivitas yang biasa kami lakukan pada minggu pagi itu harus diurungkan. Aku dan mama yang sudah berbusana olahraga harus berbesar hati mengganti pakaian lagi.

Setelah rumah, pakaian kotor, dan piring kotor sudah mendapat hak nya pagi itu, aku berlabuh pada tugas-tugas kampus. Aku tau mereka sudah minta untuk dikerjakan. Setelah niat sudah terkumpul, doa sudah kupanjatkan, aku mulai mengerjakannya denga penuh ikhlas dan senang hati. Dua puluh lima menit kemudian aku merasa butuh hiburan, seperti biasa aku membuka medsos. Saat melihat-lihat isi beranda, mataku menangkap sebuah kalimat yang sangat membuatku tertegun. Kalimat itu ditulis oleh seorang Nurse Motivator, beliau bapak Syaifoel Hardy, kalo belum kenal silahkan baca Klik Disini 
Isi dari kalimat beliau menjelaskan bahwa beliau sedang berada di Kopertis Wilayah X, Padang. Aku sedikit tergeragap. Aku nyalakan obrolan chat, dan mulai bertanya apa jenis acara yang dihadiri beliau. Setelah aku mengetahui bahwa ada acara seminar dan dimulai pukul sepuluh, reflek aku lihat jam, tiga puluh menit lagi acara dimulai. Jarak dari rumah ke Kopertis lebih kurang 6 km, kira-kira 12 menit tanpa macet.

Seperti inilah salah satu gedung Kopertis Wilayah X, tapi bukan di gedung yang ini seminarnya diadain.

Aku tak mungkin pergi sendiri, aku harus ajak seseorang yang rumahnya tak jauh dari rumah ku dan orangnya harus ligat dalam bersolek. Dua orang teman kukirimi pesan singkat, menanyakan mengenai kesibukan mereka hari ini. Lima belas menit berlalu, tak ada balasan. Aku pandang keluar jendela, cuaca masih mendung, gerimis. Sepertinya hujan malas untuk turun.

Rasa ingin menghadiri seminar semakin tinggi, hujan juga mengizinkanku untuk pergi, dia menghilangkan sedikit demi sedikit rintik-rintiknya. Tapi apa aku bisa sendiri? Aahh.. Aku memang sudah belajar untuk mandiri, ya sejenis dengan menjadi manusia individual, seperti yang pernah ku cerita kan disini

Modal nekat. Ku pergi sendiri menerobos rintik-rintik hujan, hanya jaket yang melindungi pakaian dan tubuh ku dari air hujan dan rasa dingin. Sesampai disana, tak terlihat ada tanda-tanda ada acara. Aku tau, sudah lewat lima belas menit acara dimulai. Aku masih belum berani melewati satpam-satpam yang berjaga, aku masih berfikir apa tindakan yang aku lakukan ini benar. Kenapa aku begitu ingin mengikuti seminar itu? Ya, aku tau jawabannya. Aku ingin bertemu orang luar biasa itu, seorang perawat luar negeri.

"Permisi Pak, benar disini ada seminar?" tanyaku di depan pos satpam.
"Ya dek, di dalam" jawab satpam ramah, sambil menunjuk gedung tempat seminar berlangsung.
Aku melongokkan kepala mengikuti arah telunjuk si bapak.
"Oh, disana pak. Parkirnya dimana ya, Pak?"
"Parkirnya didalam aja dek"
"Oke, terimakasih Pak"

Setelah parkir, aku memasuki gedung itu dengan percaya diri. Menghadapi tempat registrasi, dan aku membubuhkan nama dan tanda tangan ku di buku tamu yang telah disediakan panitia. Setelah diberi snack dan buku tulis serta pena, aku memilih duduk di predikat tidak di depan dan tidak di belakang. Saat itu acara sudah dimulai, ya saat itu masih penyampaian sepatah dua patah orang-orang penting.

Aku tentunya mencari-cari seseorang yang mungkin aku kenal, tapi sepertinya tak ada. Selain itu, aku juga mencari-cari perawat luar biasa itu, Pak Syaifoel Hardy. Aku berhasil menemukannya, beliau duduk di sofa bagian depan, tapi hanya kepala bagian belakanglah yang tampak. Menit demi menit berlalu, satu narasumber sudah menyampaikan materinya, sekarang giliran beliau. Hanya pada saat beliau bicaralah aku menegakkan punggung dan kepala, tanpa bersandar di sandaran bangku. Memfokuskan pada setiap kata yang keluar dari mulut beliau. Dan tak lupa aku mencatatnya. Aku terlihat begitu antusias dibanding peserta lainnya. Mereka kebanyakan sibuk selfie, groufie, dan memainkan gadget masing-masing. Itu benar-benar pemandangan buruk.

Kali ini aku tak mungkin menceritakan isi seminar beliau, karena begitu panjang. Aku pun tak tau harus mulai dari mana, tapi conclusion nya ialah jumlah perawat di Indonesia sangat banyak, tantangan terbesar perawat adalah mindsetnya.
Oleh karena itu AYO, CHANGE MINDSET!!!

Pengalaman hari itu sangat berkesan, aku sangat tak menyangka ternayata aku bisa nekat. Ya, jika ada kemauan pasti ada jalan.

Oya, aku juga berhasil menambah koleksi buku karangan Pak Syaifoel Hardy. Yey. Judulnya From Qatar to Indonesia. Semoga deh bisa bantu aku change mindset.

Kamu buku ke empat karya Syaifoel Hardy yang mama punya nak.-. haha

Rabu, 18 Februari 2015

Kampus STIKes MCB (1)

Setiap kampus memiliki peraturan yang berbeda-beda, termasuk kebiasaan para mahasiswa/i nya. Kampus ku, kampus yang tidak terlalu besar dibanding kampus tetangga, namun sangat bersih dan rapi. 
Kita mulai dari gerbang, sebelum memasuki gerbang, kamu akan melewati jalan lurus, biasanya aku acap kali membayangkan aku sedang berjalan di catwalk atau berjalan beralaskan karpet merah, seperti aktris dan aktor memasuki gedung penyelenggaraan untuk penyerahan piala Oscar, haha. Agak alay memang.
Dari sana, mata mu akan melihat gedung 3 lantai dengan tulisan 'STIKes Mercubaktijaya' di atasnya. Yang dimalam hari, tulisan itu akan semakin menarik dengan lampu-lampunya.

Setelah melewati pos satpam, jangan lupa untuk menyapa Pak Satpamnya ya, karena Pak Satpam ialah salah satu orang sangat berjasa dan yang patut dihargai di kampus. Apabila membawa kendaraan, jangan lupa parkir dulu. Jika bawa mobil, parkir sebelah kiri, sedangkan motor silahkan belok kanan. Udah ada petunjuknya kok.

Nah, tragedi di parkiran motor yang banyak uniknya, seperti :
- Kalo udah lewat jam 8.30, parkiran udah penuh. Untung aja parkirannya panjang, jadi tetep bisa parkir, tapi resikonya kita jadi markir motornya kejauhaaannn.. Makanya, jangan suka telat ya.
- Kalo parkiran udah rame dan mahasiswa/i nya pada tergesa-gesa, kadang tarok motornya bisa jadi gak karuan, asal tarok, gak mentingin gimana motor lain akan keluar masuk. Resikonya, motor akan tergores-gores karena di senggol motor lain atau malah di geser-geser. Makanya, tarok yang bener dan lurus-lurus.
- Kalo udah ujan, gak tau lagi deh mau bilang apa. Karena berhubung tempat teduhnya cuma dikit, jadi semua motor berdempet-dempetan di bawahnya. Gak tau deh nasib motor yang taroknya paling dalam, bisa-bisa tunggu kampus sepi dulu baru bisa keluar.
- Dan kalo parkiran udah gak kayak parkiran lagi, Pak Satpam lah yang turun tangan, ngatur parkiran serapi mungkin dan senyaman mungkin. Dan kalo helm mu takut basah karena ujan atau takut di maling orang, Pak Satpam siap untuk menjaga helm mu di posnya. Dan dijamin deh, helm akan aman. Terima Kasih Pak Satpam.

Sedangkan tragedi parkiran mobil sih gak banyak masalah, karena yang make mobil gak sebanyak yang make motor, hehe.

Untuk penjelasan selanjutnya, postingan menyusul ya...

Senin, 09 Februari 2015

Salahkah Jika Aku Menjadi Manusia Individual?

Sudah beberapa kali aku ke tempat ini, tapi baru kali ini aku datang dengan perasaan aneh. Perasaan itu timbul karena semua orang melihatku sewaktu aku memasuki tempat ini. Aku tau itu wajar, tiap orang yang masuk akan di perhatikan dan biasanya aku tak peduli dengan hal itu, tapi karena aku seorang diri aku merasa not confident.

Aku yang biasanya selalu menempati kursi di lantai dua dan memesan menu yang sama. Hari ini benar-benar beda, aku seperti menghapus semua kenangan di tempat ini bersama orang-orang terdekatku pada masa itu. Andai aku menjepret semua kenangan itu, akan ku temukan wajah-wajah imut semasa SMP dulu.

Aaahh.. itu sudah beberapa tahun lalu. Dan mungkin masa SMA bersama sahabat-sahabatku juga akan tersimpan. Andai aku memikirkan hal itu sejauh ini.

Duduk memandangi kesibukan tiap-tiap orang sedang membuat organ dan jaringan tubuhnya bekerja lebih maksimal dalam mencerna makanan dan minuman yang kurang baik ini jika di konsumsi secara rutin. Mereka terlihat bahagia bercengkrama bersama orang-orang yang mereka cintai. Bukan berarti aku yang duduk sendiri tidak bahagia, aku sangat bahagia karena aku akhirnya bisa mandiri. Pergi sendiri ke tempat yang ku mau tanpa menyusahkan orang lain.

Walaupun memang lama kelamaan duduk disini membuatku kesepian. Makanan, minuman, buku bacaan, struk, baki, beberapa helai tisu, dan buku tempat aku menulis cerita ini cukup memenuhi dua meja dengan empat kursi. Ku jadikan ini daerahku, seakan-akan tak seorang pun boleh menempatinya. Walau hanya dua kursi yang kugunakan untuk menopang badan yang lelah selepas dari perpustakaan, toko buku dan toko baju, sedangkan kursi lainnya sebagai tempat istirahat tas dan cardigan abu-abu yang selalu menemaniku kemanapun.

Oh, dunia begitu indah...
Walau tak ada yang akan mendengar ceritaku saat ini tentang betapa bingungnya aku untuk menghabiskan waktu dua setengah jam agar sampai di tempat les tepat waktu. Hanya pria dibalik kasir itu yang senantiasa tersenyum kepadaku, dia melakukannya kepada semua orang yang datang ke tempat ini. Dan hanya dia yang mengajak ku berbincang, yaitu mengenai apa yang akan aku pesan untuk mengisi perut yang hanya di isi sarapan empat jam yang lalu.

Jumat, 30 Januari 2015

Inaugurasi 2014 STIKes Mercubaktijaya Padang

Wohooooooo....... Nostalgia dulu ah~
Inaugurasi adalah acara perpisahan ala mahasiswa untuk senior-senior yang sudah di wisuda. Dan pada tanggal 19 September 2014 lalu adalah inaugurasi pertama ku, cieeeee...
Inaugurasi pertama maksudnya bukan acara untuk ku, tapi aku malah dinobatkan sebagai panitianya. Dan tidak tanggung-tanggung di amanahkan menjadi koordinator acara. It's awesome. Belum pernah ngeliat gimana meriahnya inaugurasi tapi udah bertanggung jawab sebagai penyelenggara. What's the problem? Malah rata-rata kami panitianya mahasiswa yang ilmu nya masih cetek tentang inaugurasi, yang kebayang malah acara perpisahan SMA. -____-

Belajar dari pengalaman panitia-panitia tahun lalu, kerjasama, kompak, dan solid membuat acara ini dapat diselenggarakan dengan baik. Jatuh bangun dalam banyak hal membuaat kami saling menguatkan, saling menghargai. Rasa seneng, sedih, galau, bingung, sebel, bete, bangga, capek, males, badmood, kacau, laper, kenyang, ngantuk, marah selalu mendampingi kami. Rasa nano nano. Dari sepi nya kampus di pagi hari sampai kosongnya kampus di malam hari kami masih aja mengasah kreatifitas di beberapa hari sebelum hari H.

Setelah semua mimpi terwujud? Setelah caci maki itu berubah menjadi pujian? Setelah kekacauan demi kekacauan datang di waktu acara berlangsung sirna? Kami mendapat kepuasan tersendiri. Kami mendapat nilai plus tersendiri. Walaupun nilai plus itu gak bakalan nongol di portal -_-

Bersyukur deh di izinin Allah untuk menjadi salah satu panitia acara yang paling di tunggu-tunggu para mahasiswa ini. Dapat kenalan baru, temen baru, temen akrab, pengalaman baru. Thanks banget deh buat kakak-kakak yang berpartisipasi nolongin kita dalam segala hal, oh thanks a lot.

Dan ini nih wajah-wajah kami setelah hujan-hujan. Udah keburu kering tapi.. hahaha



Dan ini aku bareng temen seperjuangan sependeritaan, haha. Icha

Dan ini mereka yang sedang berusaha memamerkan sablon keren bertuliskan #crewinaguration14

Dan bagi yang sangat penasaran, ini nih videonya~


Acara ini di sponsori oleh Pocari Sweat, terimakasih Pocari Sweat, haha

Selasa, 20 Januari 2015

Langkah Strategi dalam Menghadapi Kecendrungan Perubahan Keperawatan di Masa Depan

1. Peningkatan pendidikan bagi perawat
2. Pengembangan ilmu keperawatan
3. Pelaksanaan riset yang berorientasi pada masalah di klinik atau komunitas
4. Identifikasi peran perawat di masa yang akan datang
5. Penerapan model asuhan keperawatan profesional

Kunci Sukses Pengelolaan Perubahan
1. Visi (ilmu - konsep)
2. Aktifitas nyata
3. Motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan

Perawat profesional perlu punya "KOREK API"
K : Kolektivitas / Kebersamaan
O : Organizing / Terorganisasi
R : Retail / Jasa Pelayanan
E : Efektif dan Efisiensi
K : Komitmen

A : Aktualisasi
P : Produktif
I : Inovatif

Minggu, 18 Januari 2015

Agreement and Disagreement in Debate


AGREEMENT
Strong Agreement
- You're perfectly right
- I couldn't agree more
- Precisely
- Exactly
- Absolutely

Mild Agreement
- You may be right there
- That's true
- I suppose so

DISAGREEMENT
Mild Disagreement
- That's not really how I see it
- I don't really agree
- I can't really go along with you there
- I think you're mistaken
- I'm afraid I can't agree with you there

Strong Disagreement
- I'm sorry, but that's out of the question
- I think you're wrong
- Of course not
- That's absurd
- That's ridiculous

Note : Be careful with "that's absurd" and "that's ridiculous". These expressions are very strong and can be offensive.

Comparisons with Adjectives

Equative
As + adj + as
Example :
Tokyo is as crowded as New York

Comparative
- 1 syllable : ex. cheap
adj + er + than
Example :
Nokia is cheaper than i-phone

- More than 1 syllable : ex. beautiful
more + adj + than
Example :
New Zealand is more beautiful than Canada

Superlative
- 1 syllable : ex. big
the + adj + est
Example :
China is the bigest country in the world

- More than 1 syllable : ex. polluted
the + most + adj
China is the most polluted country in the world

With more/less + adj
Example :
Tokyo is more crowded than Bangkok
Bangkok is (much) less crowded