Tanggal 7 Oktober 2015 ialah hari dimana stressor datang tiba-tiba. Entah apa yang aku pikirkan saat itu, yang penting aku bener-bener cemas.
Aku dipersilahkan untuk mengambil lot, setelah berhasil mengambil satu gulungan kertas, aku membukanya dengan perlahan. Dan tertulis nama Ns.Rifka Putri Andayani,S.Kep. Oh tidak, Bu Rifka yang jadi pembimbingku? Kalian tau apa yang terlintas dibenakku saat itu? Orang gila! Bukan Bu Rifka yang ku maksud gila. Tapi itu ialah judul studi kasus ku nanti, yaitu mengenai keperawatan jiwa. Ya, ini memang salah satu kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa keperawatan. Aku harus menghadapi orang dengan gangguan jiwa. Apa aku bisa? Apa diagnosa keperawatan yang harus aku ambil? Apa aku punya banyak koleksi buku keperawatan jiwa? Tidak. Trus aku harus apa? Beli bukunya? Atau pinjam saja? Tapi pinjam dimana? Di perpustakaan atau kakak senior? Tapi ke siapa? Siapa yang bikin studi kasus tentang keperawatan jiwa tahun kemaren? Aaaahhh.. Bisa-bisa aku yang gilaaaa........
Aku berusaha tenang, menerima semua dengan ikhlas. Tapi ikhlas tak bisa muncul begitu saja di satu atau dua jam, tapi malah dua sampai tiga hari.
Tiga hari kemudian judul proposal ku sudah di ACC, aku kebagian diagnosa Defisit Perawatan Diri (DPD). Ya, ini hasil dari pengambilan lot lagi. Aku mencoba ikhlas lagi. Harus ikhlas agar studi kasus ku lancar.
Dan hari ini aku sudah ikhlas full, hahaha. Aku anggap itu target pertama dan berhasil. Target kedua ialah ujian proposal sukses. Dan to do list nya adalah cari referensi sebanyak banyaknya beli atau pun pinjam, sering-sering konsul, sering-sering tanya senior, dan berdo'a.
Do'akan aku untuk dilancarkan dapatin gelar Amd.Kep nya ya teman-teman, adek-adek, kakak-kakak, abang-abang, ibuk-ibuk, bapak-bapak, tante-tante, oom-oom, nenek-nenek, kakek-kakek. Aaaamiiinnn ya rabbal 'alamiiiinn...............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar