Wanita
Muslimah
“Hidup ini
tidak lepas dari cobaan dan
ujian, bahkan cobaan
dan ujian merupakan
sunatullah dalam kehidupan”.
Kalimat itu
yang terus dia
ingat bila sedang
merasa diberi cobaan
oleh Tuhan. Gadis
cantik yang suka
memakai jilbab ini
selalu tegar, tabah, dan bertawakal, bila
sedang dalam cobaan
Tuhan. Siswa SMA
yang bernama Avitri
Mistryani Sukma ini sedang mencoba
menjadi wanita muslimah
ahli surga.
Sepulang sekolah,
seperti biasa Avi
pergi shalat ke
mushalla sekolah untuk
melaksanakan shalat zhuhur.
“Ges, In, shalat yuk!!”
ajak Avi kepada
kedua sahabatnya.
“Sorry Vi,
aku lagi gak shalat” jawab
Iin.
“Mmm… Yuk!!
Tapi aku gak
bawa mukena” sahut
Gesti setelah itu.
“Soal mukena,
ntar ku pinjemin kita
gantian aja..” balas
Avi.
“Oke
dech..”
Mungkin ini
jadwalnya Iin menstruasi, biasalah cewek.
Tapi lain dengan
Avi, walaupun dia
cewek, selama ini
dia baru selama
seminggu merasakan yang
namanya menstruasi. Padahal
dia sudah kelas
2 SMA. Dia
sudah pernah memeriksakan
keanehan yang ada
pada dirinya itu
pada seorang dokter
spesialis kandungan. Dokter
pun bilang bahwa
Avi kurang gizi,
dan gadis itu
dianjurkan makan 1 telur separo
masak setiap hari dan dokter
itu juga memberikan
obat perangsang dan juga obat penambah nafsu
makan agar nafsu
makan Avi meningkat
dan dia pun
tidak kekurangan gizi.
Cewek pendiam ini menstruasi selama
seminggu karena rangsangan dari
obat yang diminumnya.
Walaupun hanya sebentar
dan baru sekali
itu, Avi sangat
bersyukur karena dapat
merasakan yang namanya
menstruasi.
Karena di
bulan selanjutnya dia
tidak menstruasi, dengan
mamanya Avi pun
pergi periksa lagi
dan tidak diberi
obat perangsang lagi.
Dokter itu hanya
bilang bahwa sel
telur Avi belum
masak, jadi makan
makanan yang bergizi
seperti telur separo
masak.
Gesti dan
Iin, sebagai sahabat
Avi tidak mengetahui
bahwa Avi punya
masalah dalam dirinya.
Dan Avi pun
tidak mau memberitahukan ini
pada kedua sahabatnya.
Avi malu apabila
sahabat-sahabatnya tahu.
Setiap malam
dia shalat tahajud,
meminta pada Tuhan
untuk diberi kenormalan
seperti teman - temannya. Dan
dia mencari info
tentang masalahnya ini
di berbagai media,
dan dia coba
semua keterangan yang
ia dapat, tak
ada yang berhasil
membuat ia menjadi
normal. Dia berfikir
mungkin ini ialah
ujian dari Tuhan,
makanya dia tidak pernah
putus asa.
Seiring berjalannya
waktu, ia tidak
memikirkan itu lagi.
Dia merasa sama
dengan teman-temannya yang
lain. Tak ada
yang harus ia
pikirkan kecuali prestasinya
dalam belajar.
Dan seiring
berjalannya waktu juga
dia berfikir bagaimana
masa depannya apabila
ia tidak menstruasi,
bagaimana dan siapa
keturunannya nanti, lelaki
mana yang mau
dengan dia apabila
tidak bisa menghasilkan
keturunan? Pertanyaan itu
terus ia fikirkan,
sehingga dia memohon
kepada Tuhan agar
diberi kesabaran. Karena
dia yakin Tuhan
akan memberinya kenormalan
suatu saat nanti.
Dan memang Avi
telah berfikir terlalu
jauh, ini karena
sebuah berita yang
ditontonnya di televisi
tadi siang. Sebuah
berita yang mungkin
ceritanya dapat terjadi
pada dia. Di
berita tersebut ada
seorang ibu yang
terkena kanker rahim
dan dia pun
tidak pernah mengalami
masa menstruasi pada
saat masa pertumbuhannya dulu.
“Astagfirullah…!!!” ucap Avi saat
menonton berita tersebut.
“Aku ingin menstruasi!”
Kalimat itu
langsung terucap di
bibirnya disertai rasa
takut, cemas, khawatir
yang bercabang.
Sekarang Avi
bagaikan kupu-kupu tak
bersayap dan tak
punya keindahan. Bagaikan
raja tak bermahkota,
bagaikan langit tak
berbintang dan bagaikan
pohon tak berdaun.
Bagaimana cara
agar dia menstruasi sesegera
mungkin, sebelum dia
berumur 18 tahun
saat dimana habisnya
masa pertumbuhan. Ini
adalah mimpi buruknya.
Tak ada seorang
pun yang memberikannya
solusi dan semangat.
Mamanya pun sudah
cuek padanya, beliau
tidak pernah memeriksakan
Avi lagi dan
mungkin karena biayanya
yang sangat mahal.
Karena obat perangsang
itu sangat mahal.
Avi tau itu
karena uang hasil
kerja papanya bukan
untuk dia saja
tetapi juga untuk dua orang
adiknya yang masih
butuh pendidikan dan
papanya pun tak
punya banyak penghasilan,
mamanya pun hanya
sebagai ibu rumah
tangga. Hanya dialah
anak perempuan dari
ketiga anak mama
dan papanya. Dan
di tangan dialah
keturunan mama dan
papanya.
”Seluruh
dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita
yang sholehah.” (HR. an-Nasa’I dan Ahmad)
Setelah membaca
kalimat itu, Avi
pun langsung tersenyum
dan berkeinginan menjadi
perhiasan terbaik didunia.
Mungkin pada saat
ini dia sedang
dicoba dan dia
sedang berusaha sebisa
mungkin karena Tuhan
tidak akan memberikan cobaan
kepada hambanya melebihi
kemampuan hambanya.
Dari waktu
ke waktu ternyata
tetangga-tetangga Avi mengetahui
bahwa Avi yang
telah berumur 16
tahun ini belum
menstruasi. Dari mulut
ke mulut dan
akhirnya tiba ditelinga
Avi. Mendengar itu
Avi terkejut dan
bertanya kepada mamanya.
BY : IVANNY LEONI
SMA Negeri 5 Padang
BY : IVANNY LEONI
SMA Negeri 5 Padang